This is default featured slide 1 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 2 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 3 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

Minggu, 10 Februari 2019

peran kepemimpinan sekolah dalam peningkatan mutu pendidikan


PERAN KEPEMIMPINAN SEKOLAH DALAM PENINGKATKAN MUTU PENDIDIKAN


Oleh :

Linda Kurnia Pratiwi
Universitas Negeri Malang

Abstrack : The goal of this article is to inform the reader about the leadership role of principals in improving the quality of education (1) reviewing the role of school leadership, and (2) improving the quality of education. The method in this study used is literature review, by analyzing a number of references to library materials, journal or previous research data. The result of this study are the success of the school’s leadership role in improving the quality of education.
Keywords: leadership role, education quality

Abstrak: Tujuan artikel ini untuk memahami dan memberitahu kepada pembaca mengenai peran kepemimpinan kepala sekolah dalam peningkatan mutu pendidikan (1) mengulas mengenai peran kepemimpinan sekolah, dan (2) meningkatkan kualitas pendidikan. Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu Literatur Review, dengan menganalisis sejumlah rujukan bahan pustaka, jurnal atau data penelitian terdahulu. Hasil dari penelitian ini yaitu keberhasilan peran kepemimpinan sekolah dalam peningkatan mutu pendidikan.

Kata Kunci: Peran Kepemimpinan, Mutu pendidikan

PENDAHULUAN
            Persoalan yang berkaitan dengan mutu pendidikan memang tidak ada habisnya untuk dibicarakan, sebab permasalahan yang berkaitan mutu pendidikan harus sejalan dengan perkembangan zaman. Suatu perubahan yang terjadi  pasti menuntut para pemimpin perubahan atau seorang pemimpin suatu instansi dalam lembaga pendidikan untuk bisa mewujudkan perubahan kualitas pendidikan yang lebih baik sesuai dengan standar mutu pendidikan yang ada.
Menurut Husaini Usman (dalam Herawan E, : 2012) mengemukakan bahwa kepemimpinan mutu adalah suatu kepemimpinan yang selalu menginginkan hal yang sempurna atau terbaik untuk ornganisasinya. Kepemimpinan adalah faktor dalam penentuan ketercapaian standar kualitas yang ada dalam lembaga pendidikan. Seorang pemimpin harus mempunyai kemampuan untuk memanajerial sehingga dapat mencapai kearah atau tujuan yang sudah direncanakan sejak awal guna untuk meningkatkan mutu yang ada di dalam lembaga pendidikan. Pemimpin yang ada dalam suatu instansi pendidikan diharuskan bisa mewujudkan rencana dan tujuan awal yang sudah disepakati dan tentunya harus berpedoman pada standar yang sudah ditetapkan. Permasalahan mengenai kualitas yang ada dalam dunia pendidikan yang ada sebenarnya tidak bisa dianalisis secara keseluruhan, sebab bersifat sistematik dimana untuk penyelesaiannya sendiri ini harus dilakukan secara tepat. Akan tetapi sebenarnya pendidikan memiliki tugas yang sangat penting dalam meningkatkan kualitas pendidikan yang ada dalam suatu lembaga pendidikan.  Tidak hanya meningkatkan mutu pendidikan saja tetapi juga dalam hal upaya menciptakan sumber daya manusia yang berkualitas agar nantinya bisa bersaing secara global, terlebih lagi persaingan pasar bebas yang semakin kompetitif.
Menurut Sallies (2005: 1) kualitas adalah semua yang hal-hal penting atau aturan yang berkaitan dengan peningkatan kualitas yang dihadapi oleh semua institusi. Tetapi masih banyak pendapat yang berbeda mengenai konsep dan kualitas dari suatu pendidikan. Cara yang dilakukan untuk meningkatkan kualitas pendidikan merupakan suatu permasalahan yang terus berkelanjutan dan hal ini yang akan dijadikan topik pembicaraan pada saat mengelola dan memanajemen suatu lembaga pendidikan. Karena usaha dalam meningkatkan kualitas pendidikan adalah suatu usaha yang memang harus terus dilakukan secara berkelanjutan agar keinginan dan tujuan dalam mendapatkan pembelajaran dalam suatu pendidikan yang diinginkan dapat tercapai.

METODE
            Jenis penelitian ini pada dasarnya menggunakan pendekatan kualitatif, dengan menggunakan metode Literatur Review. Penelitian kualitatif merupakan prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif dari orang-orang dan perilaku yang diamati.,. Literatur Review adalah uraian temtang teori atau temuan bahan penelitian serta menganalisis penelitian yang terdahulu  yang dijadikan sebagai acuan untuk menyusun permasalahan yang akan diteliti. Dimana untuk merujuk atau mengambil data yang akan diangkat oleh penulis berasal dari teori benchmarking atau jurnal yang berkaitan dengan permasalahan yang akan diangkat.. 

HASIL
Berdasarkan hasil review dari literatur-literatur yang bersangkutan dengan permasalahan yang diangkat oleh penulis, diketahui bahwa peran seorang pemimpin dalam peningkatan mutu pendidikan memang sangat penting. Karena seorang pimpinan sudah dilatih untuk bisa mengelola dan memanajemen suatu lembaga pendidikan untuk memunculkan ide-ide baru untuk dapat mengelola suatu perubahan yang terjadi khiususnya peningkatan mutu dari pendidikan agar nantinya bisa menghasilkan SDM yang baik dan berkualitas dan sesuai tuntutan standar pendidik dan tenaga kependidikan yang sudah ditetapkan untuk mencapai ke arah visi dan misi yang diharapkan

PEMBAHASAN
            Dalam kepemimpinan pendidikan di suatu organisasi pendidikan kualitas dan mutu menjadi hal yang sangat berpengaruh, sebab unsur paling utama  yang menjadi penentu pembentukan mutu pendidikan adalah seorang pemimpin. Secara umum seorang pemimpin berarti membimbing dan mengarahkan. Membimbing untuk mengarahkan bawahannya untuk mengerjakan pekerjaan mereka masing-masing untuk mencapai tujuan yang sudah ditetapkan sebelumnya. Dan seorang pemimpin harus bisa memotivasi bawahannya supaya dapat melaksanakan tugasnya dengan senang hati dan tanpa ada beban. Dalam mengarahkan orang dalam suatu organisasi yang dipimpin harus memiliki kemampuan seni agar setiap individu maupun kelompok dapat melakukan tanggung jawabnya masing-masing. Menurut Peter dan Austin (dalam Widodo : 2011) gaya kepemimpinan dapat membawa pemimpin pada sebuah gaya MBWA atau management by walking about. Gaya MBWA ini lebih mementingkan pada kehadiran  pemimpin dan pemahaman kepada karyawan. Pentingnya pemimpin yang berkualitas dalam mencapai mutu pendidikan yang baik meupakan pertimbangan yang paling penting. Tanpa adanya kepemimpinan proses peningkatan suatu mutu tidak dapat dilakukan dan diwujudkan. Seorang pemimpin harus bisa memberikan arahan berkenaan dengan visi dan inspirasi kepada semua orang dalam institusi tersebut.
Menurut Rivai dan Mulyadi (dalam ginting dan haryati:2012) kepemimpinan adalah:
1.      Kepemimpinan merupakan suatu kekuatan untuk mempengaruhi orang lain dan juga dapat dugunakan sebagai alat untuk membujuk seseorang yang ada dalam suatu organisasi untuk melakukan tugas yang telah diemban.
2.      Kepemimpinan juga bisa disebut dengan suatu cara untuk mengarahkan dan mempengaruhi orang lain.
 Fungsi dari pemimpin sendiri membawa mutu dan mendukung kerja staf dalam rangka meningkatkan mutu pendidikan tersebut. Komitmen untuk mengarahkan kualitas dan mutu pendidikan menuju ke arah masa depan yang lebih baik menjadi tugas utama bagi seorang pemimpin.
Menurut (Cummings:2010) seorang pemimpin yang baik merupakan pemimpin yang dapat  membangun suatu kekeluargaan dan bisa memanfaatkan anggota untuk mengerjakan tugasnya masing-masing. Fungsi utama dari seorang pemimpin yaitu:
1.       Mempunyai visi, misi dan tujuan yang baik untuk institusi yang dipimpinnya.
2.      Memiliki kemauan dalam proses peningkatan mutu pendidikan.
3.      Memberikan informasi mengenai mutu pendidikan yang akan dijalankan.
4.      Memprioritaskan kebutuhan pelanggan menjadi pusat kebijakan suatu institusi.
5.      Menciptakan tim yang efektif
Menurut Ansyar (dalam Hidayati : 2015), ada 3 acuan yang digunakan untuk menmenentukan kualitas pendidikan, yaitu (1) pendidik dan tenaga kependidikan, (2) program kurikulum dan (3) seorang pemimpin. Untuk memenuhi standar nasional pendidikan harus di support oleh tenaga pendidik yang berkualitas, program kegiatan kurikulum yang berkualitas, dan seorang pemimpin yang profesional. Aspek yang paling penting dari peran kepemimpinan sekolah adalah dengan memberdayakan dan memberikan wewenang pada guru untuk meningkatkan kualitas pembelajaran yang mereka lakukan. Padahal kenyataannya faktor yang sering dijumpai oleh pihak yang bersangkutan yakni kebanyakan dari mereka melaksanakan perubahan dari kurikulum tanpa diimbangi dengan cara memperbaiki tenaga pendidik. Demikian juga memanajemen dan pengelolaan pendidikannya, maksudnya dari program atau kurikulumnya berubah tetapi pendidik serta manajemen dalam tahap pengimplementasian kurikulum tidak berjalan dengan baik. Dan pada akhirnya suatu kurikulum yang sudah diberlakukan ini tidak bisa untuk di implementasikan sesuai dengan yang diinginkan, dikarenakan tidak diimbangi dengan kemampuan sumber daya manusia yang memadai, dan juga belum ditunajang oleh pengaturan yang baik dan jelas. Selayaknya tidak ada pengawasan yang secara terus menerus terhadap implementasi program kurikulum yang berkelanjutan. Dengan demikian terdapat tanda bahwa perubahan yang dilakukan tidak berpedoman pada pemahaman yang benar tentang perubahan yang terjadi. Dan juga perubahan yang dilaksanakan tidak berpedoman pada hasil pemikiran dari beberapa orang yang mempunyai kewenangan untuk membuat keputusan dan memunculkan kebijakan dalam meningkatkan mutu pendidikan.
sebenarnya perubahan yang dilakukan harus melibatkan berbagai unsur yang terkait untuk menerima masukan yang relevan dalam pengambil suatu keputusan agar mudah dipahami oleh pihak yang terkait sehingga mendapatkan support dan dapat diterapkan dengan baik.
Menurut Hadis dan Nurhayati (2010:3) mengungkapkan bahwa terwujudnya suatu pendidikan yang berkualitas tidak dapat dipisahkan dengan upaya yang di lakukan oleh seorang pemimpin dan lembaga pendidikan. Kepemimpinan mutu di dalam suatu organisasi tidak dapat terwujud dengan begitu saja melainkan berasal dari peran seorang pemimpin dan komitmen yang telah dibuat untuk mewujudkan suatu lembaga pendidikan yang bermutu serta mendapati dukungan yang baik dari semua staf yang terlibat dalam melaksanakan tugas dengan baik. Seorang pemimpin yang berkualitas akan berusaha untuk membuat tim atau staf meningkatkan kinerjanya.
Menurut Sallis (1993:22-23) konsep mutu pendidikan mengandung 2 macam yakni konsep absolut dan relative. Konsep absolut mengandung makna kebaikan, keindahan, dan kebenaran. Bersifat ideal tanpa kompromi dengan standar tertinggi. Sedangkan konsep relatif memiliki dua aspek yakni menggambarkan secara jelas dan bisa memenuhi kebutuhan pelanggan dengan baik. Mutu dipercaya sebagai langkah dalam suatu sistem yang digunakan untuk menilai mutu yang ada di suatu pendidikan, sehingga mampu memberikan layanan dan hasil yang baik bagi spesifikasi standar tertentu. Untuk dapat mencapai kualitas pendidikan di harapkan maka diperlukan suatu tim yang benar-benar kuat dan tidak lain terdiri dari unsur tenaga pendidik dan non kependidikan.
Menurut Hoy, Jardine and Wood (2005: 11-12) mutu pendidikan merupakan suatu proses yang digunakan untuk meningkatkan mutu, mencapai, dan digunakan untuk mengembangkan bakat dan minta yang nantinya digunakan untuk meningkatkan kualitas pendidikan. Untuk mengukur suatu pendidikan yang berkualitas tentunya dibutuhkan berbagai indikator. Menurut Sallis (2005: 1-2) indikator yang digunakan meningkatkan mutu yang ada dalam suatu lembaga pendidikan yakni: (1). Memiliki moral yang baik, (2) karakter yang baik, (3) mendapatkan nilai ujian yang baik, (4) mendapat dukungan dari semua orang, (5) sumber daya yang memadai, (6) kepemimpinan yang memiliki tujuan jelas dan terarah, (7) memiliki kepedulian yang tinggi kepada peserta didik, (8) menggunakan kurikulum yang sesuai.

KESIMPULAN
Menurut pendapat saya, peran kepala sekolah memang sangat penting dalam peningkatan mutu dalam suatu pendidikan. Seperti yang kita ketahui sekolah yang dipimpin oleh seorang pemimpin yang berdedikasi tinggi dan berkualitas maka akan terus berkembang pesat kualitas pendidikan di sekolah tersebut. Sebab dengan adanya pemimpin yang memiliki kualitas yang baik dan profesional maka secara tidak langsung akan berpengaruh pada kualitas suatu pendidikan yang telah dipimpin. Hal ini dapat diwujudkan dengan adanya pemimpin yang berkualitas harus bisa menghasilkan output-output yang berkualitas pula. Dalam dunia pendidikan seorang pemimpin yang hebat  harus bisa memotivasi bawahan agar dapat bekerja dengan  baik dan senang hati tanpa ada rasa paksaan dari bawahan. Dengan harapan agar sekolah bisa mecetak generasi penerus bangsa yang berkualitas.

RUJUKAN
Cummings, G. 2010. Deputy Assistant Secretary, U.S.Departement of Education. The Leadership Factor: Implementing Sustainability in Higher Education. (This artcle appears in the july, 2010 issue of The ACUPCC Implementer), (http://secondnaturebos.wordpress.com/2010/07/06/the-leadership-factorimlementating-sustainbility-in-higher-education/). Diakses pada 23 November 2018
Ginting,R dan Haryati T. 2012. Kepemimpinan dan Konteks Peningkatan Mutu Pendidikan. Jurnal ilmiahCIVIS,(Online),2(2),(http://download.portalgaruda.org/article.php?article=127936&val=538). Diakses pada 23 November 2018.
Hadis, A. dan Nurhayati, B. (2010). Manajemen Mutu Pendidikan. Bandung: AlfaBeta.
Herawan, E. 2012. Kepemimpinan Kepala Sekolah Dalam Peningkatan Mutu Pendidikan. Jurnal Ilmu Pendidikan, (Online), (http://ejournal.upi.edu/index.php/pedagogia/article/download/3329/2311). Diakes pada 23 November 2018

Hidayati. 2015. Kepemimpinan dan Peningkatan Mutu Pendidikan. Jurnal Tarbiyah, (Online), 22 (1): 49-50, (file:///C:/Users/dell/Downloads/5-15-2-PB.pdf). Diakses pada 21 November 2018.
Hoy, C. Jardine, C. B. and Wood, M. (2005). Improving Quality in Education. London and New York: Falmer Press.
Sallis, E. 2005. Total Quality Management in Education. London: Kogan Page Limited.
Sallis, E. 1993. Total Quality Management in Education. London: Philadelphia.
Widodo, Suparno. 2011. Manajemen Mutu Pendidikan. Jakarta: Ardadizya Jaya.
(PDF) Manajemen Peningkatan Mutu Pendidikan. Available from: (https://www.researchgate.net/publication/322098922_Manajemen_Peningkatan_Mutu_Pendidikan). (Online) Diakses pada November 2018.